SAATNYA GASBIO DIMASYARAKATKAN


Oleh
AEP SYAEPUL ROHMAN


Pendahuluan
.
Kelangkaan dan melambungnya harga minyak tanah di pasaran telah lama menjadi beban hidup masyarakat di desa-desa maupun di kota.. Ketegantungan masyarakat terhadap minyak tanah dicoba dialihkan oleh pemerintha ke bahan bakar gas dalam tabung. Namun, pengalihan dari minyak tanah ke gas ini masih belum juga menjawab kesulitan masyarakat memperoleh energi.
Kesulitan mendapatkan minyak tanah menyebabkan sebagaian masyarakat beraliah pada sumber energi kayu bakar. Hal ini penting diwaspadai karena makin bertambah banyaknya pengguna kayu bakar, menghadapi risiko maraknya pengambilan kayu bakar di hutan-hutan, dan ini berarti ancaman bagi kelestarian hutan. Kerusakan hutan telah memberikan pembelajaran yang berharga bagi kita, lihat saja bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor telah menyebabkan kerugian harta benda dan bahkan korban jiwa.
Sebetulnya masih ada sumber energi alternatif lain yang dapat menjadi pilihan masyarakat yaitu gasbio. Untuk memperoleh gasbio tidak dibutuhkan cara atau teknologi yang rumit, Gasbio mudah dibuat, murah, ramah lingkungan, dan mendatangkan manfaat lain selain energi. Bahan yang dapat dibuat menjadi gas bio sangat mudah ditemukan seperti limbah organik dapat berupa kotoran ternak, tinja manusia, jerami, daun-daunan, sampah pasar, sampah rumah tangga dan sebagainya. Gas bio dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kompor gas, lampu penerangan dan pembakit (generator) listrik

Komposisi Gas Bio
Gas bio tersusun dari gas metana (55% - 75%) dan karbon dioksida (25% - 45%) dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit seperti hidrogen sulfida, ammonia, hidrogen dan nitrogen.. Kualitas gas bio yang baik adalah gas bio yang kadar metanaaanya tinggi (diatas 70%). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada gas bio

Bahan Baku untuk Membuat Gasbio
Di sekitar masyarakat tidak sulit untuk menjumpai bahan (organik) yang dapat dibuat menjadi gasbio. Bahan-bahan organik yang dapat diolah menjadi gas bio antara lain : limbah pertanian, kotoran ternak, tinja, limbah peternakan, sisa sayur-sayuran, sampah pasar, sampah rumah tangga, gulma air (eceng gondok, kayambang), limbah pengolahan kelapa sawit, limbah pemotongan hewan dan masih banyak lagi..
Sampah sering menjadi masalah lingkungan di kota-kota seperti mengganggu kesehatan, merusak keindahan dan kenyamanan kota, sulit mencari lokasi pembuangan sampah dan bahkan bencana yang memakan korban jiwa.. Sampah kota (sampah organiknya) dan cairan hasil pembusukan sampah disebut lindi (leachate). dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gasbio. Lindi juga merupakan pencemar yang berbahaya di lingkungan..

Pembentukkan Gas Bio
Gas bio dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh mikroorganisme anareobik. Proses pembuatan gas metana secara anaerob melibatkan interaksi kompleks dari sejumlah bakteri yang berbeda. diantaranya bakteri Methanobacterium, dan Methanobacillus.. Proses pembentukkan gasbio (metana) secara anaerob melalui tahap-tahap sebagai berikut :
  1. Hidrolisis. Pada tahap ini bahan organik seperti karbohidrat, lipid dan protein didegradasi oleh mikroorganisme hidrolitik menjadi senyawa terlarut seperti asam karboksilat, asam keto, asam hidro, keton alkohol, gula sederhana asam amino, H2 dan CO2.
  2. Asidogenesis. Senyawa terlarut hasil hidrolisis diubah menjadi asam lemak rantai pendek, yang biasanya asam asetat dan asam format oleh mikroorganisme asidogenik.
  3. Metanogenesis. Pada tahap ini asam asetat dikonversi menjadi metana (CH4); dan pembentukkan metana dari H2 dan CO2.

Persamaan Reaksi sederha pembentukkan gasbio adalah sebagai berikut:
4 C6H5COOH + 18 H2 O 15 CH4 + 13CO2
Prinsip pembuatan gasbio adalah menciptakan proses fermentasi bahan organik secara anaerobik (dalam ruang kedap udara disebut alat pencerna atau digester). Dikandungnya metana ini di dalam gasbio menyebabkan gasbio dapat dibakar. Secara sederhana gasbio dapat dihasilkan dengan memasukkan bahan organic (misalnya kotoran sapi) kedalam alat pencerna ditambahkan air lalu ditutup secara rapat. Selang beberapa hari gas bio sudah mulai terbentuk.

Penggunaan Gasbio.
Gasbio mengandung metana dengan kadar berkisar diantara 55% dan 75% sehingga gasbio dapat dijadikan bahan bakar. Gasbio dapat digunakan untuk bahan bakar kompor, lampu gas, dan bahan bakar generator listrik. Dengan demikian gasbio ini dapat memenuhi energi untuk berbagai kebutuhan, seperti untuk memasak, penerangan, dan peralatan elektronik. Sebagai gambaran bahwa seseorang yang memiliki seekor ternak sapi bila kotorannya dibuat gasbio maka dalam sehari dapat dihasilkan sekitar 1 m3 gasbio. Di India kebutuhan gasbio untuk memasak per orang adalah 0,3 m3. Bila budaya memasak masyarakat kita diasumsikan sama dengan masyarakat di India, maka satu rumah tangga di kita yang memiliki seekor sapi dapat menghasilkan gasbio untuk memenuhi kebutuhan memasak 3 orang.
Di Sweden gasbio dipergunakan untuk bahan bakar bis, taxi, truk pengangkut sampah, dan kereta api. Perusahaan McDonalds Switzerland menggunakan energi gas bio dalam menjalankan usahanya. Selama setahun perusahaan ini dapat mengganti melakukan substitusi penggunaan minyak diesel sebanyak 700 ribu liter oleh gasbio. Di India, Punjab Energy Development Agency (PEDA) bekerja sama dengan EnviTec Biogas AG Jerman membangun pembangkit listrik kapasitas 30 MW dengan memanfaatkan gas bio. Di India sendiri potensi produksi listrik berbahan baku gasbio adalah 160 MW. Bagaimana halnya dengan Indonesia ? bila tinja digasbiokan untuk pembangkit listrik, dari 200 juta penduduk saja dapat dihasilkan listrik sekitar 30,66 MW

Jenis-jenis Alat Pencerna
Ada beberapa jenis alat pencerna gas bio yang dikembangkan diantaranya adalah jenis kubah, jenis drum, dan jenis balon..

a. Alat pencerna Jenis kubah

Alat pencerna jenis kubah disebut juga alat pencerna tipe china karena alat pencerna ini dibuat pertama kali di china sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu alat pencerna ini berkembang dengan berbagai model. Alat pencerna ini memiliki dua bagian yaitu bagian tempat memproses bahan baku gas bio sehingga dihasilkan metana (bagian bawah alat), dan bagian tempat penampungan gasbio (bagian atas alat).

b.Alat pencerna Jenis Drum
Alat pencerna jenis drum pertama kali dikembangkan di india pada tahun 1937 sehingga dinamakan dengan alat pencerna India. Memiliki bagian alat pencerna yang sama dengan alat pencerna jenis kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam alat pencerna. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan.

c. Alat pencerna Jenis Balon

Alat pencerna jenis balon dibuat dari plastik polyethilene . Jenis plastik ini mudah diperoleh dipasaran dan banyak masyarakat telah biasa menggunakannya misalnya sebagai wadah dalam pengankutan ikan. Alat pencerna ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai alat pencerna dan penyimpan gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak dibagian bawah sedangkan gas yang terbentuk terkumpul di bagian rongga atasnya. Pengguna tinggal membuat saluran gas dari kantong plastik ke kompor.
Keuntungan pemanfaatan gasbio
Pemanfaatan gasbio sebagai sumber energi alternatif memberiikan banyak keuntungan, diantaranya adalah :
  1. Gasbio dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
  2. Gasbio dapat mengurangi masalah lingkungan akibat limbah / sampah
  3. Gasbio merupakan sumber energi yang mudah didapat dan biaya murah.
  4. bahan organik sisa proses gas bio disebut lumpur pencerna (sludge) dapat digunakan sebagai pupuk organik.
  5. Gasbio dapat memperbaiki kesehatan lingkungan.

Penutup.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa pemanfaatan gasbio sebagai energi alternatif memiliki nilai yang besar bagi penganekaragaman energi dan membantu mengurangi kesulitan masyarakat memperoleh energi untuk kebutuhan sehari-hari. Bahan baku gasbio sangat melimpah dan mudah didapat; demikian pula dengan alat pencernanya yang mudah dibuat. Cara memproses bahan untuk menghasilkan gasbio juja sangat mudah. Alat pencerna tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan mahal. Peranan besar gasbio dalam menghemat biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji tidak perlu diragukan lagi. Kini tinggal ada kemauan masyarakat saja memanfaatkan gasbio. Namun nampaknya mengawali pemasyarakatan penggunaan gasbio ini diperlukan juga kemauan dan komitmen yang kuat dari Pemerintah. Beberapa aksi yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain :
  • Membangun instalasi gasbio percontohan (pilot project) untuk dioperasikan oleh masyarakat.
  • Mensosialisasikan pembuatan dan penggunaaan gasbio kepada masyarakat secara berkesinambungan.
  • Melakukan bimbingan atau pendampingan kepada masyarakat dalam membangun inastalasi gasbio dan penggunaan gasnya.

Sebagai awal sosialisasi dapat dibangun :
  1. Percontohan instlasi gasbio dengan menggunakan tinja dari toilet / WC umum.
  2. Percontohan instlasi gasbio dengan menggunakan kotoran sapi, kotoran ayam atau kotoran hewan ternak lainnya. Percontohan dibuat di lingkungan masyarakat yang memelihara sapi, ayam petelur, ayam pedaging atau ternak lainnya
  3. Percontohan instlasi gasbio dengan menggunakan limbah pertanian.
  4. Percontohan instlasi gasbio dengan menggunakan sampah kota (organik).
  5. Menggunakan gulma air (misalnya eceng gondok atau kayambang). Percontohan dibuat di lingkungan masyarakat di sekitar danau atau setu yang banyak pertumbuhan gulma air.
Dalam pelaksanaanya pemerintah dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga yang lain. Semoga tulisan ini dapat mengugah pemerintah, masyarakat dan fihak-fihak lain yang peduli.

Drs. Aep Syaepul
 Rohman, M.Si.
Drs. Aep Syaepul Rohman, M.Si.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UNPAK dan Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNPAK.

Komentar